Pages

Ads 468x60px

Rabu, 30 November 2011

Yamaha Nouvo, Paduan Speedway dan Board Tracker


Suka pacuan bergaya board tracker dan speedway, bikin Arthur Wullur modif abis Yamaha Nouvo miliknya. “Ini versi kecilnya deh,” ungkap modifikator yang punya workshop berlabel Violetta Rumble Team (VRT) Modified.

Nouvo yang bergenre skubek, kini berganti layaknya pacuan sport. Tapi soal engine, tetap matik. Rangka, semua dibuat ulang.

Setidaknya, ada dua ukuran pipa yang dipakai. Center bone, pakai pipa seamless 2 inci. Sedang untuk bagian tangki dan jok, pria berambut panjang ini pilih pipa baja diameter 30mm.

Konsep simpel juga diaplikasi di Nouvo lansiran 2003 ini. Maka itu, peranti seperti CDI, kiprok dan bendik starter disembunyikan di tangki sisi kiri. Jadi, tangki yang dibuat dari pelat besi 0,8mm ini hanya berfungsi sebagai wadah BBM di sisi kanan aja.

http://motorplus.otomotifnet.com/

Selasa, 29 November 2011

Yamaha Scorpio Z, Terinspirasi Deus EX Machina


Yamaha Scorpio memang pas dimodifikasi jadi bergaya street tracker. Hasilnya ridiable dan cocok dipakai ke segala medan. Seperti besutan Exa asal Bogor ini. Apalagi garapannya mirip hasil modifikasi Deus Ex Machina asal Bali. Mantab, Bro!


Modifiksinya simpel tanpa harus mengubah banyak rangka asli motor. Untuk sasis, Exa hanya potong 5 cm sub frame biar areal belakang lebih ringkas.

Seluruh bodi ditanggalkan. Tangki pun sudah berubah bentuk jadi lebih slim dengan menganut desain trail zaman dulu. 

Biar eye cathing, rangka tidak lagi mengandalkan kelir hitam, pilih yang lebih ngejreng yaitu merah. “Ubahan simpel seperti ini cocoknya pakai kelir cerah,” urai Exa yang memadukan dengan kelir silver gelap untuk tangkinya.

Sementara buat bodi tengah agar tidak terlihat telanjang, frame ditutup cover kecil. Dimensinya tidak menutupi seluruh bodi tengah, hanya bagian atas saja yang tertutup cover. Jadi, dudukan aki dan filter udara terlindung dari debu dan panas matahari.

Untuk kaki-kaki, mengandalkan pelek 17 inci dengan tapak yang cukup lebar. “Biar terlihat garang, pelek disemprot hitam doff,” jelas Exa yang masih percaya setang asli Scorpio ini.
Lalu, pelek gelap dipadukan dengan ban yang kasar kembangannya.

http://motorplus.otomotifnet.com/

Senin, 28 November 2011

Honda Supra X125, Arm Jupiter & Kompresi Rendah

Honda Supra X125 yang digeber abis Eko Riyanto, podium 1 kelas MP3 di Brotherhood RPM Road Race, Medan 2 minggu lalu. Katanya berkat rombakan di sasis dan mesin pada motor pembalap tim Honda Intrac itu.

Yang melakukan modifikasi frame dan dapur pacu adalah Sardin Gorad Pasaribu.Dia ahli dibalik kesuksesan Eko. Mekanik bertangan dingin ini sangat memahami karakter pembalap berusia 20 tahun ini. “Iya lembut tapi garang,” ungkapnya.

Sebenarnya, karakter Eko tidak cocok dengan Supra X125 yang bertenaga besar namun liar di soal handling. Makanya rangka bebek Honda 125 ini jadi sektor pertama yang mendapat ubahan.

Sardin yang bukan pemilik perusahaan sardencis ini, mengganti lengan ayun Supra X125 dengan kepunyaan Jupiter. Katanya karena memiliki bushing lebih besar, sehingga lebih stabil.

Juga suspensi disesuaikan. Mengikuti gaya membawa motor yang beringas serta karakter sirkuit Medan dan sekitarnya yang pendek-pendek. Dibutuhkan suspensi yang lambat rebound dan lebih stabil.

“Saya mengganti cairan oli suspensi depan dengan pelumas SAE 90 yang biasa dipakai di gardan mobil. Olinya lebih kental, pantulan balik lebih lambat,” bilang Sardin yang sebelumnya berkiprah sebagai mekanik di Honda Banten ini.
Untuk mesin, ia mengaplikasi kompresi rendah, yakni 13,2 : 1. Ini ada kaitannya dengan kondisi lingkungan trek di Medan dan sekitarnya yang panas. Di lintasan bisa mencapai 38-40 derajat celcius.

Selain itu, kualitas bensol biru sudah turun oktannya setelah pengiriman. Kalau standarnya 105, paling tinggal 99-100. Makanya, dibikin kompresi rendah dengan memapas piston di bagian dome sebanyak 2 mm.

Hasilnya Eko kerap menang. Padahal ini tahun pertama dan baru ikut 2 seri. Yaitu di Siak dan Bangkinang, posisi Eko sekarang ke 5 MP3 dan ke-2 di MP2.

Eko bisa jadi andalan dan penerus pembalap nasional dari Sumatera Utara. Pengganti Firman Farera, Jeffrey Holy maupun Reza Pahlevi. “Skillnya bagus. Asal dilatih dengan benar dan sabar, Eko bisa jadi pembalap besar,” prediksi H. Syabra Buana, Kasie Roda Dua Pengprov IMI Sumut.

http://motorplus.otomotifnet.com

Sabtu, 26 November 2011

Yamaha Scorpio Z, Cocok Untuk Alam Bali


Kondisi alam Bali yang indah membuat siapa saja ingin untuk menikmatinya. Tidak hanya menggoda pendatang, tapi penduduk aslinya pun masih belum puas untuk mengekploitas pesona alam pulau dewata ini. Hal itulah yang membuat Kadek Aditia harus rela merombak total Scorpio miliknya. Tujuannya puas berwisata di Bali. 

"Bali itu tidak hanya seputar Kuta doang, masih banyak yang menarik. Misalnya Pecatu, Karang Asem, Gunung Agung dan lainnya. Untuk mencapai tempat-tempat tadi perlu motor yang mumpuni," katanya.

Supaya tidak pusing mencari bagian per bagian, rombakan yang dilakukan total menggunakan limbah KTM 250. "Mulai dari kaki-kaki sampai cover bodi, semuanya asli KTM," kata Adhi dari Personal Custom Painting (PCT) yang dapat proyek memodifikasi Scorpio ini.

Ada plus-minusnya melakukan modifikasi seperti ini. Sisi positifnya enggak perlu repot lagi mencari bagian per bagian itu. "Sebab ini copotan utuh dari 1 motor, tinggal memanfatkan rangka dan mesin Scorpio saja," kata pria bertubuh tegap ini.

Sedangkan sisi minusnya adalah kurangnya unsur custom. Artinya tingkat kesulitan tidak terlalu tinggi. Meskipun begitu, KTM rasa Scorpio ini tetap menarik dan mumpuni.

http://motorplus.otomotifnet.com

Kamis, 24 November 2011

Modification Contest U Mild U Bikers Festrack Tambah Kelas Baru

Salah satu yang dinanti pada U Mild U Bikers Festrack akhir pekan lalu (26-27/11) di Kenjeran, Surabaya adalah modification contest. Seperti biasa, tetap dibanjiri peserta, totalnya ada lebih dari 100 motor di 9 kelas yang dilombakan dan dua penghargaan khusus.

"Tahun ini hanya menambah satu kelas saja yaitu Sport Custom, dan antusias peserta di kelas ini cukup baik," buka Amirul Nefo, pakar desain otomotif yang juga salah satu dewan juri.

Tapi kelas paling ramai tetap ada di matic custom dan beberapa kelas khas Surabaya seperti Blink dan Racing Style. "Persaingan kelas Blink sangat ketat, semua bagus-bagus," curhat Nanang Yulianto, pemilik Satria 150FU yang jadi jawara pertama di kelas Blink.

Selain kontes modifikasi, panitia juga tetap menggelar airbrush battle. Dalam waktu 1 kali 24 jam peserta harus merampungkan karya airbrushnya.

Photo Contest juga membuat area modification contest jadi lebih hidup. Beberapa model yang berlenggak-lenggok cukup menarik perhatian pengunjung.

"Iya seru nih, bukan cuma motornya yang bagus, modelnya juga," kekeh salah seorang pengunjung asal Sidoarjo yang sedang sibuk foto-foto.

http://motorplus.otomotifnet.com

Selasa, 22 November 2011

Yamaha RX-Z, Disumpal Piston RX Jambret


Buat main di trek lurus malam hari, masih banyak juga yang mengandalkan pacuan 2-tak. Salah satunya, Yamaha RX-Z milik Hafizt yang tinggal di Jl. H. Nawawi No. 8, Cibinong Bogor, Jawa Barat.  

Malah, kuda besi kesayangannya itu sering menang di trek kawasan Taman Mini, Jakarta Timur dan Pemda Bogor, Jawa Barat. “Rahasianya, cuma menggunaan piston Yamaha RX-King oversize 50,” jelas Dieen, mekanik Bortune Motor (BM) di Jl. Wibawa Mukti Padurenan, Jati Asih, Bekasi selaku yang mengerjakan.

Pemilihan piston RX-King atau RX Jambret menguntungkan. Karena sama  seperti main bore up. “Biar volume silinder lebih besar, piston RX-King tadi dipilih yang oversize 50,” yakin Dieen lagi.

Alasan teknis bisa dilihat dari ukuran piston yang dimiliki RX-King dan RX-Z. Diamater piston RX-King lebih besar, yaitu  58mm. Sedangkan asli  RX-Z hanya 56mm.

Kalau sekarang menggunakan piston RX-King oversize 50, berarti diameter piston yaitu mencapai 58,5mm. Dipadukan dengan stroke RX-Z standar.  Stroke RX-Z yaitu   54mm. Lebih panjang dibanding stroke RX-King  yang hanya 50mm.  Maka itu, ketika dikombinasikan, isi silinder ikut naik.

Alasan itu pula yang mendasari kenapa dipilih RX-Z sebagai pacuan balap liar. Karena kondisi standar saja stroke atau langkah pistonnya sudah 54mm. Silakan bandingkan dengan RX-King yang hanya 50mm. Bedanya sampai 4mm. Lumayan jauh. 

Dari situ juga bisa dihitung. Menggunakan rumus volume silinder bisa dikalkulasi lebih detail. Dengan diameter  piston 58,5mm dipadukan stroke RX-Z yang 54mm. Hasilnya kapasitas silinder akhir jadi 145cc. Berarti naik 12cc kalau dibanding volume silinder standar RX-Z yang hanya 133cc. Angka segitu lumayan berarti di lintasan balap liar. 

Sebagai otak akselerasi di engine 2-tak, korekan pada bagian blok silinder juga sangat berpengaruh, lho. Yaitu, lubang transfer dan lubang membran. Tapi oleh Dieen, kedua bagian itu cukup hanya dihaluskan saja sekitar 2mm. Maksudnya lubang transfer dan bilas dikerok ke atas setinggi 2mm.

Paling penting lagi, untuk mesin 2-tak terutama mengangkat bagian kulit jeruk. Sehingga, aliran bahan bakar dan udara bisa deras mengalir ke ruang bakar. Istilahnya jadi sedikit hambatan. Tradisi seperti ini juga jadi pekerjaan wajib mekanik di era mesin 2 langkah.

Lalu untuk menggapai putaran mesin menjadi cepat naik, posisi lubang buang juga dikerok ke atas. Selain itu lebarnya juga sudah dibuat menganga. Itu ditempuh demi derasnya pengabutan.

“Pada bagian exhaust dikorek menjadi 29mm yang standarnya 23mm. Karbu rator tetap pakai RX-Z. Seting spuyer saja yang dimainkan. Main-jet pakai 155 dan pilot-jet cukup 45,” kata Dieen sembari bilang kalau pengapian masih standar.

Buat menemani ubahan di bagian silinder blok, kepala silinder juga ikut dipapas 2mm. Tentu, biar kompresi ikut naik. Setelah dipapas, lebar kubah dibuat jadi 10mm, squish dimainkan di angka 12ยบ.

Squish sengaja dilebarkan jadi 10mm. Dimaksudkan agar putaran bawah lebih bertenaga. Juga dalam rangka mengimbangi lubang buang yang sudah dikorek naik ke atas.

Terakhir, demi menyempurnakan setingan pada bagian mesin, knalpot orisnal harus diganti dengan pipa buang model kolong berbahan pelat besi merek AHM. “Kalau knalpot standar masih sedikit nahan di puturan atas. Tapi, kalau ini tidak ada nahan sama sekali,” pede pria yang selalu senyum ini.


http://motorplus.otomotifnet.com

Teknik Start drag race

START

Agar dapat berjalan mulus dan mengungguli pembalap lain, saat start putaran mesin dijaga untuk tetap stabil. "Supaya saat menunggu lampu start nyala hijau, mesin tidak ngedrop lalu mati. Momen ini juga butuh rem belakang, tapi sedikit saja," kata M. Ady Sucipto, pembalap RR dari tim JP Racing, Tangerang.

Dengan mesin berspesifikasi kompetisi, tak menutup kemungkinan saat start ban depan akan terangkat. Nah untuk mengantisipasinya, badan rider kudu agak condong ke depan.

Gimana dengan joki DB? Start benar-benar jadi penentu keberhasilan seorang dragster. Tak cukup bermodal nyali gede buat buka gas, joki DB bisa dapat catatan waktu tercepat.

"Konsentrasi mata pada lampu start dan refleks tangan buat tarik gas, sangat dibutuhkan. Khusus saat buka gas, cukup setengah dulu. Kalau start langsung gas pol, ban depan akan terangkat. Akibatnya, waktu bisa berkurang," Eko Chodok, dragster tim TDR.

Saat start putaran mesin mesti stabil

Sebelum ketemu tikungan posisi tunggangan ada disisi luar trek

Posisi start drag race, gantung gas dan mata fokus ke lampu start

Awal melaju, kaki kanan dibawah untuk jaga keseimbangan
Layaknya start di RR, joki DB juga memastikan putaran mesin tetap stabil. Rem belakang pun sedikit difungsikan, agar besutan tak melebihi garis start yang berakibat diskualifikasi.

Saat start, joki DB juga harus jaga keseimbangan. Cara yang paling sering dilakukan untuk menjaga tunggangan tetap balance saat start, dengan tetap memposisikan kaki kanan tak langsung nangkring di footpeg.

"Namun itu hanya beberapa meter selepas start saja atau sampai tunggangan melaju seimbang," ujar Ayib Rosidi, dragster YSS RFT Riftech.

http://motorplus.otomotifnet.com

Rabu, 16 November 2011

Yamaha Mio, Bicara Lewat Hot Rod


Memiliki tiga franchise workshop, tentu harus punya sesuatu yang bisa bikin eye catching. Seperti H. Anwar Mahmud yang langsung meminta F-16 Motor mengubah Yamaha Mio 2009 ini agar bisa jadi maskot bengkelnya.

“Pak Anwar mengambil tiga franchise dari kami (Samarinda, Palu dan Balikpapan; Red). Tapi, kami juga dikasih tantangan membuat motor dengan konsep dari film layar lebar,” ungkap Willy Dreeskandar selaku owner F-16 Motor di Jl. Ciledug Raya No. F16, Tangerang, Banten.

Film yang dipilih pun, sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan motor. Yaitu, Men In Black dan Fast & Furious 5. Akhirnya, dipilih ikon tertentu di film itu. Hot Rod! Seperti muscle car khas Amrik yang dipacu Vin Diesel.

"Di Fast 5 mobilnya kan bertema hot rod, mesinnya ber-cc gede dan nongol dari kap mesin. Nah, konsep ini diterapkan di mesin Mio,” kata pria ramah berkacamata itu. Maka engine Mio dibuat jadi center of attention alias pusat perhatian.

Pakai pelat besi tebal 2cm, CVT dibuat lebih panjang 10cm. Tapi biar lebih menarik lagi, sambungan tadi dimanfaatkan sebagai kanvas nuansa airbrush lewat tulisan Fast n Furious. Lalu, cover CVT sengaja dibuat bolong-bolong agar terlihat jeroan yang rapi. Bahkan, hingga diberi ragam kelir cat, krom hingga lampu LED. Macam engine mobil kontes aja.

Nuansa hot rod juga dipancarkan dari pemakaian pipa besi layaknya roll bar di mobil. Tapi di Mio ini, pipa dipasang mengelilingi CVT. “Selain itu, juga berfungsi memperkuat konstruksi mesin yang dipanjangkan,” jelas Willy.

Kesan eye catching di CVT juga didukung pemakaian swing arm di sisi kanan. Belum lagi pelek lebar 7 inci berdiameter 17 inci dan berjari-jari besar. Makin tak ubahnya pelek mobil yang diaplikasi besutan hot rod tuh! Sedang roda depan, pakai diameter 14 inci. Nungging deh!

Setelah jadi, tak sia-sia pula hasil didapat. Mio Soul ini keluar sebagai juara I di Yamaha Cuzztomatic 4 Region 3 beberapa waktu lalu. Tentu di kelas automatic low rider/hot rod.

http://motorplus.otomotifnet.com

Kamis, 10 November 2011

Cara Dasar Melakukan Wheelie (freestyle dengan mengangkat roda depan pada sepeda motor)



mengangkat roda depan motor freestyle
 
 
1. Langkah pertama adalah basic “roll on power wheelie”. Pada dasarnya, anda memerlukan sebuah motor dengan power yang cukup untuk mengangkat roda depan dari tanah dengan percepatan sederhana. Kebanyakan motor standar tidak akan mampu melakukan ini tanpa melakukan modifikasi. Anda juga dapat mencoba mendapatkan motor hingga kecepatan yang baik di gigi (sekitar 25-35 mph), setelah Anda mencapai powerband (di mana mesin mulai berjalan lebih cepat dengan sedikit melintir gas) lepaskan gas sedikit saja, kemudian tarik gas yang banyak. Tidak selalu seberapa besar gas yang anda tarik, tapi jumlah yang baik. Anda akan melihat bagian depan motor terangkat, dan jika Anda melepaskan gas, itu akan kembali turun. Lebih besar gas setelah powerband akan mendapatkannya lebih tinggi. Jika Anda tidak memiliki kestabilan, ini akan menjadi waktu yang ideal untuk mendapatkannya. Mencoba mengangkat motor dari tanah dan kemudian kembali turun tiba-tiba akan menyebabkan roda depan bergetar. bahkan motor bisa oleng. Setelah Anda sudah merasa nyaman dan terbiasa, anda melanjutkan ke langkah berikutnya, dengan memindahkan gigi.
2.Roll di sekitar 10-20 mph dalam gigi satu.
3.Menarik kopling dan putaran motor sedikit, kemudian slip kopling. Lakukan ini beberapa kali dengan sedikit lebih banyak gas setiap kali sampai Anda mulai merasa nyaman dengan seberapa tinggi roda depan terangkat. roda depan akan terangkat lebih cepat daripada power wheelie.
4.Setelah Anda merasa nyaman mengangkat roda depan sedikit, sudah waktunya untuk melihat tentang gas dan kontrol rem. Gunakan gas untuk mempertahankan ketinggian wheelie dan rem belakang untuk menjaga dari motor terjengkang kebelakang. Terlalu menyentak gas ketika mengangkat roda akan hampir selalu membawa roda depan kembali turun, tetapi kemungkinan besar Anda akan membanting roda depan cukup keras.
5.Jika Anda sudah cukup baik di kontrol rem, Anda dapat ber- wheelie di motor sampai puas , dalam teori. Tetapi pada awalnya Anda mungkin hanya akan dijalankan melalui rentang rpm dan saat turunnya roda depan. Ini adalah ketika Anda perlu beralih tahap dua. yaitu adalah perpindahan gigi, (jika motor matic tidak usah khawatir tentang ini) pada puncak wheelie ketika Anda miliki tentang RPM 3000 memulai sebelum redline. Biarkan roda depan agak turun sedikit dan secara bersamaan mengoper ke gigi kedua.
6. Setelah Anda berada di gigi kedua , tarik putaran gas agar tidak membiarkan roda depan motor turun karena inersia, dan menemukan titik keseimbangan yang di atas motor anda adalah roda depan tetap di udara. Titik keseimbangan dapat ditemukan dengan bersandar pada sisi belakang motor, sehingga pusat gravitasi dari seluruh sistem (Anda dan motor) berada di tengah, dan Anda dapat bertahan lama. Namun berhati-hati jangan sampai menggeser posisi tubuh di sisi belakang, karena Anda akan cenderung jatuh, dan rem belakang Anda tetap siap untuk situasi seperti itu.

http://gaplek.net

Rabu, 09 November 2011

Peraturan Drag Bike



DRAG BIKE adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan didalam sebuah lintasan pacu aspal yang tertutup yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang yang sama.
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
  1. Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
  2. Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
  3. Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
  4. Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
  5. Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
  6. Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
II. PESERTA
  1. Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
  2. Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
  3. Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
  4. Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  5. Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
  6. Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
III. KELAS-KELAS UTAMA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
  1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
  2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
  3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
  4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung. IV. BATAS KAPASITAS SILINDER
Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc
Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc
Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc
Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc
V. TATA CARA LOMBA
  1. Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
  2. Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
    seterusnya.
  3. Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
    dengan jalur yang berbeda setiap heat.
  4. Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
  5. Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
  6. Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
  7. Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
  8. Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
  9. Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
  10. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
  11. Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
  12. Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
  13. Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
  14. Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
  15. Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
  16. Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
VI. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
  1. Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
  2. Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
  3. Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
  4. Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :
  1. Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
  2. Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
  3. Dengan demikian maka :
    1. Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
    2. Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
    3. Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
    4. Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
      1. Lomba dinyatakan selesai.
      2. Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
      3. Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
VII. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

  1. Point/angka diberikan kepada pemenang :
    1. Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
    2. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
    3. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
  2. Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
  3. Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8
    Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7
    Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6
    Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5
    Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4
    Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3
    Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2
    Pemenang ke 15 - 1
  4. Hadiah :
    • Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
    • Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
    • Juara III Rp. 800.000,- + Piala
    • Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
    • Juara V Rp. 400.000,- + Piala
  5. Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :
    1. Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    2. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
      Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    3. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
VIII. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).
X. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  25. Karburator bebas.
  26. System pengapian bebas
XI. LAIN-LAIN
  1. Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
    Drag Bike.
  2. Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
    Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya.
http://www.imi.co.id